Ad 728x90

Breaking News

Danramil Cikampek cek langsung lokasi pencemaran sungai oleh Limbah Pabrik


Karawang - Infopasundan.com

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah, bahkan sampai membentuk Satgas Citarum Harum yang bertujuan untuk melestarikan Daerah Aliran Sungai Citarum dari sampah dan limbah pabrik, agar air dari sungai citarum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari - hari.

Sangsi pun sudah disiapkan bagi masyarakat yang buang sampah ataupun perusahaan yang membuang limbahnya ke sungai citarum, namun tetap saja ada Perusahaan yang tidak patuh terhadap larangan tersebut dengan masih saja mencemari sungai dengan limbah yang berbahaya bagi kesehatan.

Seperti yang terjadi di Situ Kamojing dan Sungai Karang Gelam, berkat adanya pelaporan yang dilakukan oleh Babinsa Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Serma Cecep Gian tentang adanya pencemaran sungai yang dilakukan oleh Perusahaan yang telah membuang limbahnya ke Situ Kamojing dan Aliran Sungai Karang Gelam yang mengakibatkan aliran menuju sungai Karang Gelam serta ekosistemnya, khususnya ikan pada mati akibat limbah tersebut.

Dalam keterangannya, Serma Cecep Gian, Kamis (14/03/19) dilokasi menjelaskan, akibat pencemaran tersebut, Ikan banyak yang mati, pada air terdapat buih - buih putih dan air berwarna kecoklatan dan berbau pewangi.

Sementara Danramil 0406 Cikampek, Kapten Inf Suryadi, paska menerima laporan dari Babinsa saya lalu menugaskan Anggota sebagai petugas monitoring Citarum Harum untuk mengecek laporan pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah ilegal, dan langsung saya datangi Kantor Sub Seksi Cikampek PJT II yang berada di Situ Kamojing u tuk melakukan koordinasi dan meninjau langsung lokasi titik pembuangan limbah tersebut, jelas Danramil.

Lanjut Danramil dari hasil pengecekan langsung saya menemukan banyak Ikan yang mati disekitaran Situ Kamojing dan Aliran Sungainya, airnya berbau Pewangi berbuih putih dan berwarna kecoklatan, kemungkinan sumber limbah tersebut dibuang dijalan Tol Jakarta - Cikampek  Km 71.400 disaluran sungai dari arah kawasan BIC Purwakarta menuju Situ Kamojing yang diduga menggunakan mobil Tengki, tuturnya.

Sedangkan menurut keterangan dari salah seorang warga yang juga sebagai penggarap lahan PJT II, Ita Sasmita pernah menemukan Mobil Tengki yang sedang membuang limbah, sering dibuang ditempat yang sama 2 sampai 3 kali dalam sebulan, dan dibuangnya tengah malam dengan jenis limbah cair yang berbeda, tutup Ita.(Renz/Er'em)

No comments